Pengaruh Variasi Konsentrasi Hidroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC) terhadap Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Tembakau (Nicotiana
tabaccum L.) dan Aktivitasnya terhadap Streptococcus mutans
Ekstrak tembakau memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri Streptococcus mutans. Untuk
memaksimalkan pemakaian ekstrak tembakau pada penggunaan topikal sebagai antibakteri
maka perlu dibuat suatu sediaan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak
tembakau dalam sediaan gel dengan menggunakan Hidroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC)
sebagai gelling agent serta menguji aktivitasnya terhadap S. mutans. Gel ekstrak tembakau dibuat
dalam 3 formula dengan perbedaan konsentrasi HPMC yaitu, 1,5% (F1), 2% (F2) dan 2,5% (F3).
Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak tembakau, kemudian diuji karakteristiknya. Ekstrak
yang diperoleh diformulasikan dalam bentuk sediaan gel dan dievaluasi stabilitas fisiknya selama
12 minggu serta diuji aktivitas antibakterinya dengan menggunakan metode difusi. Hasil evaluasi
gel ekstrak tembakau menunjukkan bahwa seluruh formula gel ekstrak tembakau stabil selama
penyimpanan. Uji aktivitas terhadap S. mutans diperoleh diameter hambat berturut-turut pada
F1, F2 dan F3, yaitu sebesar 9,07 mm, 19,53 mm, dan 11,57 mm. Pengujian dilanjutkan dengan
penentuan potensial relatif F2 dibandingkan terhadap eritromisin. Hasil pengujian didapatkan
potensi relatif sebesar 1,2 x 10-2 kali dibandingkan eritromisin. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi HPMC tidak memberikan perbedaan
secara bermakna terhadap stabilitas fisik gel ekstrak tembakau, dengan aktivitas antibakteri
terhadap S. mutans terbaik didapatkan pada F2.